Euistory: February 2017

Wednesday 22 February 2017

(Book Review) Jangan-jangan Kita Berjodoh


“Bukannya ngarep, aku Cuma berprasangka baik sama Allah” – Sobar D. Prabowo

Aku adalah tipe orang yang mudah sekali terpengaruh pada sosial media. Apa pun yang ditunjukkan dan lagi heboh-hebohnya di socmed entah itu tempat makan, drama, film, ataupun buku pasti membuat keingintahuan ku naik 789629 kali lipat. Pasti langsung didatangi, dicoba dan dibaca. Ciri-ciri anak kekinian yang butuh pengakuan. Generasi awal facebooker yang selalu ingin mencoba hal-hal baru. Nah buku “jangan-jangan kita berjodoh” karya Sobar D. Prabowo adalah salah satu buku yang promosinya habis-habisan di Instagram. Setiap akun yang aku follow pasti pegang buku ini. Terlebih lagi akun-akun berbayar tersebut (mungkin)  sering memberikan quote-quote yang menggetarkan sanubari ku sebagai aktivis pencari jodoh. Salah satunya adalah “Yang cantik dan mengoda banyak. Biasanya sih asyik diajak jalan atau dipamerin ke teman-teman, tapi nggak begitu asyik untuk diajak mengarungi samudera kehidupan”. Cakep kan kata-katanya. Yaah sebagai perempuan yang tidak begitu cantik dari segi fisik, aku merasa tulisan ini memberikan kesadaran ke laki-laki diluar sana bahwa,

“hey, man!! Look at me here, i’m gonna be your perfect wife and mommy for your future son/daughter”
#TerusBercerminDisungaiAmazone

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...