Cinta Yang Bertebaran di Korea Land

Suatu hari aku membaca sebuah blog milik seorang blogger penggemar k-drama dan k-pop. Beliau menuliskan berbagai jenis cinta di drama Korea. Nah hal ini menggelitik ku untuk menulis cinta-cinta ku untuk para namja di Korea. Aku lebih mencampuradukkan antara K-drama dan K-pop karena dua hal ini masih mengugah selera nafsu ku. Selera nafsu yang sebenarnya sangat menganggu tetapi tidak mau hilang dari dalam diri. Itulah Korea. Selalu ada pintu masuk tapi tak ada pintu keluar.

Aku sudah menyukai drama Korea dari sejak masih SMA. Tapi karena sikap ku pada masa itu masih sangat polos dan cuek, jadi saat itu masih menganggap Korea sama kayak orang Tionghoa yang ada di Medan ini. Kecil-kecil juga matanya, putih-putih juga kulitnya, yaaah sejenis lah pada saat itu. Dan lagian kalau diingat yaa drama Korea pada tahun-tahun 2002-2005 itu masih belum cakep-cakep secakep Lee Min Ho. Karena pada saat itu Lee Min Ho juga masih culun-culunnya dengan badan masih kurus-kurusnya. Lihat aja wajah Jo In Sung era Memories of Bali, atau Rain era Full House. Siapa sangka mereka bisa segitu cakepnya sekarang setelah jadi ahjussi.
Memang pria dewasa jauh lebih mempesona dibandingkan bocah remaja. *pencinta ahjussi garis keras*

Nah dari selama itu bergelut di dunia Korea Land, sudah banyak cinta yang mengalir untuk para lelaki Korea yang sudah mencuri hati. Para pencuri hati ini kadang buat imajinasi di luar akal waras. Suka gila dan menjerit sendiri kalau mereka ada di layar laptop dan TV. Mereka- mereka inilah para pencuri hati alam bawah sadar ku.

Skyzofernia tentang Yesung

Minggu lalu baru saja selesai nonton drama Korea yang berjudul it's ok that's love. Yang main salah satu artis favorit ku Jo in Sung sama Gong Hyeo Jin. Dua artis papan atas Korea Selatan.

Jadi ceritanya tentang seorang pskiater dan seorang penulis terkenal yang masing-masing punya traumatik yang akut. Yang perempuan punya trauma utk berhubungan intim dan yang pemeran prianya punya trauma tentang kekerasan rumah tangga. Trus lama-lama mereka jatuh cinta. Gak usah diceritakan lah yaa gimana mereka bisa jatuh cinta.. 16 episode dramanya, kalau diceritakan blog ini bisa berubah jadi blog resensi drama korea... *huhuhuhuhu*

Nah yang buat menarik perhatian ku adalah, sang pria utamanya, Jo In sung (lupa siapa namanya di drama itu) mengalami skyzofernia. Itu semacam penyakit mental yang penderitanya selalu mengalami halusinasi terhadap sesuatu yang bisa mengancam dirinya. Yang paling parah adalah penderitanya berhalusinansi yang akhirnya bunuh diri.. *Naudzubillah ya Allah*

Aku, Musik dan Super Junior

Super Junior dengan warna kebanggaannya biru

Dari kecil aku memang kurang suka sama lagu Indonesia. Bukan gak nasionalisme, tapi ntah mengapa lagu Indonesia kurang mengena di telinga ku... Masih kecil udah suka sm lagu Aqua yg Barbie Girl. trus ABGan dikit suka kali sm musiknya Green Day, Linkin' Park, Westlife, N'Sync, Avril Lavigne, Sum 41, dan berbagai musik barat lainnya yg lagi ngehits pada saat itu.


Beranjak kuliah lagu dari negara si Mr. Obama mulai agak berkurang di Indonesia. masuklah era emasnya Nidji, Ungu, Peterpan dan band2 indonesia lainnya.. tapi kali ini aku hanya menikmati musiknya tanpa begitu mengagumi pemusiknya...ntah mengapa musik Indonesia bagi ku biasa aja walau bagi orang lain sangat wah dan berkualitas...Terlebih lagi zaman kuliah zamannya sibuk gak ketentuan di kampus, jd waktu dengarin musik agak sedikit berkurang....

 Tapi ntah mengapa akhir-akhir ini aku malah dengerin musik dari negri gingseng. Iya sih emang K-Pop lagi jaya2nya sekarang, tapi bukan karena itu juga aku suka. Hal yang berhubungan sama Korea udah gak asing lagi bagi ku. Jadi gini ceritanya kenapa aku jadi suka lagu Korea.