Euistory: 5 Tanda Kau Tinggal di Marelan

Wednesday 3 February 2016

5 Tanda Kau Tinggal di Marelan

Marelan adalah salah satu kecamatan yang berada di ujung utara Kota Medan. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan salah satu kecamatan Kabupaten Deli Serdang. dan Kecamatan Medan Martubung. Apa siih yang buat menarik Marelan ini? Konon katanya Marelan ini adalah tempat dibuangnya para tahanan Belanda dan Jepang. So.. sebegitu terpencilnya lah Marelan ini sampai-sampai menjadi pembuangan para tahanan. Kan kalau sebuah daerah menjadi tempat pembuangan berarti daerah tersebut terpencil kali yaa... biar tahanannya gak bisa kemana-kemana. Kalau di Korea Pulau Jeju dijadikan tempat pembuangan para tahanan yang membangkang raja atau semacamnya. Kalau sekarang rasanya dibuang ke Jeju aku ikhlas..... biar bisa mengejar oppa trus syuting ala-ala drama Korea.

Nah Marelan ini juga merupakan daerah yang menjadi bahan bullyan bagi mereka-mereka yang tidak tinggal di Marelan. Sebagai anak Marelan sejati aku perih. Selama hidupku selalu di caci maki daerahnya..Tapi yaah mau gimana lagi, kadang emang pantas siiihhh  #Masyarakatterkutuk

Postingan ini terbit karena sebenarnya ini curhatan ku sebagai gadis manis  Marelan yang selalu kena bully karena daerahnya yang unik. Kenapa unik? yaah karena itu aku akan buat 5 tanda kau tinggal di Marelan 


1. Hampir semua pengendara sepeda motor berlagak Valentio Rossi
Kecepatan 20 Km/Jam tidak berlaku di Marelan. Semua orang menganggap jalan raya ini adalah sirkuit balapan. Semua merasa Valentino Rossi, Mark Marquez dan pembalap-pembalap lain yang tiba-tiba aku lupa namanya. Semua orang kencang-sekencangnya saat di jalan raya. Semua orang ngebut seakan itu jalan milik kita sendiri yang lain hanya bayangan belaka. Karena begitu kencangnya, kecelakaan sepeda motor/ kereta anak Medan bilang udah biasa kita lihat. Yang lecet-lecet ringan sampai yang meregang nyawa semuanya ada di jalan raya Marelan. Berarti kalau dilihat-lihat lebih hebat kami donk daripada Rossi.. Rossi kencangnya cuma mutar-mutar gitu aja, kita kencangnya bertaruh nyawa....Astaghfirullah anak Marelan.

2. Gak ada rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di Marelan
Di Marelan ada dua lampu lalu lintas. Pertama di Simpang Mandiri Titi Papan, yang kedua di Simpang Pasar V Marelan. Kedua lampu itu bagi kami Anak Marelan adalah lampu hias jalan. Hanya sebagai penghias yang berkedap-kedip merah, kuning, hijau tanpa diimbuhkan maksud dari warna tersebut. Bukan...bukan gak mengerti arti warna itu tapi emang gak mau mengerti aja. Jadi lampu-lampu lalu lintas itu semacam useless berada di simpang itu. Salah satunya aku yang gak pernah menurut saat lampu itu merah atau kuning atau hijau. Kalo kita berhenti saat merah, maka klakson-klakson bakalan menghantuimu di belakang. Jadi yaa udah ikutan aja peraturan tak tertulis Marelan ini. Yuuuuukkk mari jalaaaannnn.
Selain itu selagi berada di Marelan, suka-suka kita mau belok kemana, pake lampu sen atau tidak, berhenti tiba-tiba tanpa kasi tanda, gak pake helm, punya sim apa gak, dan gak ada polisi yang akan menangkap kita. Karena Marelan itu bebas polisiiiiiiiiii....hihihihihihihihihi

Dan marka - marka jalan itu bagai street art bagi anak Marelan. Kita gak pernah peduli apa itu garis putus-putus, garis lurus tanpa putus atau zebra cross. Jadi jangan heran bila ada garis lurus tanpa putus yang seharusnya tidak boeh dilewati ke ruas jalan sebelahnya tapi dengan bebas dilewatkan begitu saja. setiap pagi ruas jalan sebelah kiri menuju Brayan akan sangat padat bahkan sampai memakan ruas jalan sebelah kanan. Karena Penduduk Marelan keluar dari peraduannya.

3. Malam Minggu sebagai pusat malam peradaban cabe-cabean
Kalau keluar di Malam Minggu, maka jangan heran saat melihat banyak anak-anak usia belasan di jalan atau kereta berkeliaran tak tentu arah. Yaah masih bagus juga siih mereka keluarnya malam Minggu gak malam Jumat. Kalau Jumat kan serem juga. Tiba-tiba jadi alayanak mereka gimana. #inigakpentingkali
Jadi buat kalian pendatang yang ingin berkunjung ke Marelan, jangan coba-coba datang pada saat Malam Minggu kalau gak mau tua-tua di jalan. Ini kali yaa buat aku belum nikah, gak ada yang datang ke rumah ku Malam Minggu karena malas kena macet di Marelan :(((((( #alasan

4. Rumah yang ada di depan jalan raya pasti berjualan
Aku gak tahu apakah ini juga ada di beberapa daerah lainnya atau hanya di Marelan. Belum pernah mengadakan penelitian tentang ini juga siiih.. Tapi saat kita masuk ke Daerah Marelan maka setiap orang yang rumahnya depan jalan, pasti jualan. Biasnya kan yang jualan orang Cina semisal di Jalan Asia, jelas semua ruko berdagang karena semua orang Cina (kan biasanya orang Cina yang suka berdagang) Tapi ini baik Jawa, Melayu, Batak, Cina, Pak-pak dan suku-suku lainnya di Marelan tetap semuanya berjualan. Ntah itu dagang bakso, ayam penyet, tambal ban, jualan pulsa, paket internet, kusuk tradisional atau jualan-jualan lainnya yang kadang ntah apa-apa dijualin. Dan anehnya semua itu laku. Ini mungkin tingkat konsumtifnya penduduk Marelan tinggi atau daya beli masyrakatnya bagus. Enthalah.....

5.  Anak mudanya selalu kena bahan bullyan.
Entah ini cuma aku aja atau cuma perasaan ku aja, tapii kami anak-anak muda Marelan pasti kena bullyan di sekolah dulu kalau kami bersekolah di luar Marelan. Contohnya adalah aku, saat kuliah di Padang Bulang, selalu jadi bahan bullyan bahwa aku sebenarnya berasal dari luar kota karena jauhhhnya Marelan dari pusat kota. Kadang kena ejek bahwa Marelan itu adalah sebuah negara tersendiri yang bukan bagian dari Indonesia. Pokoknya pasti anak Marelan jadi bahan lucu-lucan lah duu di sekolah. Yang anak Marelan pasti setujuuuuuu.......
Gak cuma pas di sekolah aja siiihh pas kerja sekarang juga iya...nasib kerja di daerah Marelan, kawan-kawan tetap aja ngejek Marelan dengan segala bahan bullyan mereka. Maklum 99% yang kerja di tempatku sekarang bekerja bukan anak Marelan. Nasibbb...nasib.... bawa adek bang ke Korea biar jadi anak Korea aku.

Itu lah 5 tanda kau tinggal di Marelan dan segala macamnya yang ada di Marelan. Walau begitu aku tetap bangga jadi anak Marelan. Walau kena caci maki, kena bully, tapi anak Marelan nice untuk dinikahi....hahhahahahaha..

Tambahan
Walaupun itu semua membuat orang semakin ingin membully anak Marelan, Tapi di kota ini ada beberapa tempat yang wajib dikunjungi saat kalian ada di Marelan.

1. Danau Siombak. 
Danau ini memang tak seterkenal Danau Linting apalagi Danau Toba. Danau ini hanyalah danau buatan akibat kerukan pasir untuk membuat tol Balmera  yang akhirnya menjadi rawa yang kemudian menjadi air yang sangat luas sehingga menjadi danau. Aku masih ingat dulu waktu SD di daerah Siombak, daerah tersebut masih rawa-rawa yang belum terawat. ini tempat main kali lhoo..... tempat naik sepeda, panjat pohon jambu, ambil kelapa, lari-larian kejar capung ...ya ampuuun indahnya masa kecilku dulu.....
Tempatnya memang gak seindah Danau Toba. Jangan mengaharapkan ekspektasi lebih yaa saat kemari. Tapi cukuplah untuk memanjakan mata melihat air yang luas, minum es kelapa, dan duduk-duduk manja dipinggir danaunya.

2. Museum Situs Kota Cina
Kalau kita orang Medan melihat banyak sekali keturunan Tionghoa yang ada di Medan ini darimana datangnya, maka bisa dibilang Marelan adalah daerah pertama yang menjadi tempat mendaratnya keturunan Tionghoa di Medan.
Di Marelan terdapat Jalan Kota Cina yang terdapat di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan. Konon katanya dulu kala daerah ini merupakan pemukiman bangsa Cina yang datang ke Medan. Karena dahuluuuuuu kala daerah ini adalah pelabuhan besar tempat bersandarnya kapal-kapal dari Cina. Namun katanya terkubur saat ada perstiwa tsunami 5 abad yang lalu. Kemudian terjadi penggalian tak sengaja untuk Tol Balmera, situs Cina ini ditemukan dengan sejumlah artefak-artefak dan bukti-sejarah lainnya seperti, uang koin, guci, keramik, arca dan patung Budha. Nah tempat menyimpan bukti sejarah tersebut berada di museum Kota Cina yang tidak jauh dari lokasi penggalian. Namun penggalian kerajaan Cina ini sampai sekarang belum selesai dilakukan.
Memang Keberadaan Situs Cina ini belum akrab untuk masyarkat Kota Medan atau Indonesia. Tapi tidak untuk Masyarkat pecinta sejarah dunia. Terbukti Situs Cina Marelan ini masuk ke dalam refrensi arkeolog dunia.

Nah gak semua kan yang berhubungan dengan Marelan itu jelek.. buktinya kita punya situs sejarah yang terkubur dan mungkin masih banyak hal-hal lain yang belum tergali dari sisi uniknya Marelan.



*hidup anak Marelan*
*walau umpan bully tapi kami tetap percaya diri

--------------------------------------------------------Sekian-------------------------------------------------------------


No comments:

Post a Comment

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...