Euistory: Love Library Like you Love your Life

Friday 27 January 2017

Love Library Like you Love your Life


 "There is more treasure in books than in all the pirates' loot on treasure island" -Walt Disney

Menurut Sutarno NS. perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.
Sedangkan  Reitz Menyatakan bahwa perpustakaan adalah koleksi atau sekumpulan koleksi buku atau bahan lainnya yang diorganisasikan dan dipelihara unutk penggunaan/keperluan membaca, konsultasi, belajar, meneliti, yang dikelola oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Iyaaak itu versi skirpsinya tapi kalau menurut ku sebagai orang yang bekerja di perpustakaan, aku akan menggunakan bahasa yang lebih santai yaaa Perpustakaan itu tempat dimana kita bisa membaca, berdiskusi dan kemudian melakukan aksi dari sumber yang telah kita diskusikan. Perpustakaan bukanlah sebuah tempat yang harus dibenci dan ditakuti untuk didatangi. Seharusnya perpustakaan adalah tempat yang menyenangkan, melepaskan kelelahan, tempat refreshing, dan bisa juga tempat bermain. Sehingga bila perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua orang, maka keinginan untuk membaca buku akhirnya dapat berkembang dan meningkatkan minat baca pengunjungnya. 

Cintai dahulu tempatnya pasti bisa kita cintai segala isinya. Itu siih konsep yang aku kembangkan untuk meningkatkan daya kunjung pepustakaan. Untuk menambah cinta para pengunjung ke perpustakaan, peran serta pustakwannya juga penting. Jangan lah terlalu menunjukkan ego dan kekuasaan tanpa batas bagi pengunjung. Intinya sih jangan terlalu cerewet. Sebaliknya bersikap ramah, murah senyum, dan bersahabat bagi para pengunjung menjadi poin plus sendiri bagi sebuah perpustakaan. Semakin orang menyukai pustakawannya maka semakin banyak orang yang akan berkunjung ke perpustakaan dan akan berimbas dari keterpakaian koleksi perpustakaan tersebut. 


Koleksi yang lengkap dan beragam juga menjadikan daya tarik bagi pengunjung untuk berkunjung ke sebuah perpustakaan. Yaah gimana orang mau datang kalau koleksi yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan para pengguna perpustakaan. Mereka pasti akan pergi ke tempat yang lebih lengkap perpustakaannya atau bahkan malas datang ke perpustakaan. Jadi unsur koleksi adalah hal yang terpenting untuk membuat orang lain cinta kepada perpustakaan. Makanya kadang kemauan pengguna itu condongnya kemana menjadi acuan pustakawan dalam memilih koleksi. Kalau banyak yang suka koleksi non fiksi yaah dibanyakin lah koleksi non fiksinya. Kalau pengguna sukanya ke koleksi science bisa ditambah koleksi berbau ilmiah tersebut. Intinya sih kalau menurutku ketergantungan koleksi itu lebih kekeinginan pengguna perpustakaan. Kita tidak perlu terlalu baku dalam menentukan koleksi sesuai dengan kaidah perpustakaan yaitu koleksi fiksi dan koleksi non fiksi berbanding 40% : 60% 
Karena yang akan kita layani adalah pengguna perpustakaan. Mereka adalah tamunya dan tamu adalah raja. Simple aja sih prinsipnya. 


Nah bila koleksinya sudah banyak, pustakawannya  sudah baik, selanjutnya adalah fasilitas yang mendukung perpustakaannya. Fasilitas menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan kenyamanan dan rasa betah pengunjung untuk datang bahkan berlama-lama di perpustakaan. Rasa nyaman seiring sejalan akan menumbuhkan peningkatan jumlah kunjungan ke perpustakaan. Tidak perlu selengkap-lengkapnya dan secanggih-canggihnya bila dana untuk itu tidak ada.  Cukup buat perpustakaan itu senyaman mungkin. Suasana yang cozy, fun, friendsihp, dan fell like home. Suasana tersebut dapat menambah semangat membaca. Kecintaan pun pastinya juga akan bertambah seiring dengan rasa nyaman yang didapatkan. Rasa nyaman itu memang harus diciptakan sehingga terbentuk sebuah cinta. Seperti mencintai pasangan hidup. Asssseeekkkkgedeh.

Perpustakaan sebagai gudang ilmu dan pusat informasi sudah selayaknya dicintai. Mencintai ilmu menjadikan kita pribadi yang terdidik dan memiliki pengetahuan luas yang dapat menggenggam dunia. Cintailah perpustakaan seperti kita mencintai pasangan hidup kita. Membacalah agar kita tahu dunia tidak sekecil yang kita bayangkan. Bila sudah membaca maka mulailah untuk menulis dan mari mengubah dunia ke arah yang lebih baik. Bila tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? 


2 comments:

  1. jadi inget penasaran,pengen ke perpus pekanbaru yang bangunannya megah banget bentuknya kayak buku terbuka. luarnya aja megah gimana dalemnya ya..semoga sama bagusnya hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe... gedung bagus emang seharusnya diikuti dengan koleksi yang bagus juga siih. Semoga Perpustakaan daerah di Medan juga bisa sama bagusnya kayak di Pekan baru. Biar anak-anak Medan semangat ke perpustakaan

      Delete

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...