Euistory: Jangan Nonton Sinetron

Sunday 11 December 2016

Jangan Nonton Sinetron


http://negerihamesha.blogspot.co.id/2007_07_01_archive.html
"Naura kamu jangan ganggu Arkan. Dia milikku!!
Mata melotot, kamera zoom in zoom out, musik jedar jeder full power. Dengan wajah bodohnya si pemeran utama diam tak berbahasa. 
Itulah kira-kira sepenggal adegan di salah satu sinetron Indonesia. Masih banyak lagi adegan-adegan gak penting  dari sinetron-sinetron tak berbobot yang bertebaran di TV nasional. 

Masih belum mengerti kenapa begitu banyaknya sinetron Indonesia yang tidak mementingkan cerita, skenario, bahkan akting dari pemerannya. Pasti masih ingat kan sinteron paling fenomenal yang menjadi trendsetter sinetron dengan episode sampe ratusan banyaknya??
TERSANJUNG. 
Yaaaahh tersanjung adalah sinetron luar biasa yang menyesatkan banyak ibu-ibu. Aku yakin Sinetron itu diingat bukan karena jalan ceritanya atau pemainnya (Ari Wibowo masih ganteng dan dan Lulu Tobing masih polos) tapi karena jumlah episodenya yang memecahkan rekor tayangan terlama pada zaman itu. Setelah sinetron Itu laris manis kayak lupis, bermunculan sinetron kejar tayang dengan durasi panjang-panjang dan episode kelewat batasan. 


Aku rindu sinetron tahun 90-an yang jalan ceritanya bagus, akting pemainnya berkualitas dan yang terpenting episodenya sedikit. Entah kenapa saat menulis tulisan ini yang teringat di otak adalah "Noktah Merah Perkawinan" 
Yang nonton pasti ingat gimana pernikahan Ayu Azhari dan Cok Simbara diambang perceraian tapi akhirnya bersatu lagi diakhirnya (happy ending). Kalo sekarang aku rindu endingnya sebuah sinetron kayak gimana. Karena sinteron sekarang itu never ending story. Rating sebuah sinetron berbanding lurus dengan jumlah episodenya. #LelahMarshandaKaloKayakGini 

Kemanakah orang-orang kreatif negeri ini?? Jawabnya sebenarnya banyak siihh... tapi gak bekerja di dunia persinetronan. Mungkin yaaa para pekerja di sinetron hanya memperdulikan pundi-pundi rupiah yang mengalir ke rekening dari iklan dan viewers (read: kita) 
Semakin banyak penonton semakin panjang jalan cerita  sinetronnya. Sepanjang jalan kenangan aku dengan kamuuuuu... gak ada habisnya. #uhuk #keselekLeeMinHo 

Semakin aku lihat semakin aku kesal. Nonton 10 menit, hilang pahala 10 bulan. Udah pahala juga gak banyak-banyak amat. Karena 10 menit itu dipake buat cacian dan makian. Gimana gak kesal coba, antagonisnya jahat sejahat-jahatnya. Selalu ada celah dia berbuat jahat. Gak ada satu pun kebaikan yg disebar. Dan yang paling bikin mulut ini gak berhenti ngomel adalah protagonisnya baik kurang baik bahkan terkesan BODOH. Apalagi kalau bicara soal alur cerita.
Kenapa penyakit amnesia selalu muncul disaat rahasia akan terbongkar? Kenapa cuma mimpi saat tahu sebuah rahasia besar? Kenapa bullying dan kekerasan pasti ada di sinetron remaja? Kenapa anak-anak sudah disuruh pacaran dan cinta-cintaan? Kenapa?? Hah? Kenapa?? Tolong jawab dulu Dian Sastro.... wahai Nicholas??
Tidak ada alasan untuk nonton sinetron. Itu masih sebagian kecil hal jelek dari sinetron. Masih banyak ribuan alasan lagi yang kalau aku sebutkan satu per satu bisa habis pahalaku seumur hidup. 

Sudah saatnya kita menjadi penonton yang cerdas. Kritik tajam ditujukan kepada pekerja industri kreatif terkhusus sinetron. Mohon buatlah cerita yang tidak hanya menarik namun juga inspiratif. Percayalah saat cerita itu bagus, tidak hanya emak-emak yang menonton tetapi juga akan menyedot perhatian kaum intelektual muda. 
Kepada pemilik stasiun TV, berikanlah kesempatan kepada  production house inovatif untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Bukan karya yang berkuantitas tanpa batas. Pernakah sekali saja kalian memikirkan kami para penonton mu?? 

Bila terus begini, mending matikan TV dan ambil buku. Baca dan hasilkan sesuatu.
           
                                                                 ...The End.. 

(Keresahan hati saat ingin menonton TV tapi tak ada satupun acara yang layak tonton) 
(Kelelahan hati yang lihat sinetron-sinetron punya pemain cakep tapi gak bisa akting)  
(Emosi jiwa lihat cerita yang tak berujung) 

2 comments:

  1. Eh aku dulu juga ngikutin Noktah Merah Perkawinan... ;-)
    Sekarang ga ada ya sinetron kaya gitu
    Banyakan alay

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa... itu ceritanya bagus. Makanya sekarang akku beralih ke drama Korea. Bukan gak cinta produk dalam negeri, tapi kalo produknya begituan yaaah mending cari yang lain.

      Delete

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...