Euistory: Generasi Rebahan Yuk Kita Menyelamatkan Dunia

Sunday 29 March 2020

Generasi Rebahan Yuk Kita Menyelamatkan Dunia


Awal tahun 2020 menjadi awal tahun kelabu bagi penduduk bumi saat ini. Bumi sedang dihadiahi sebuah makhluk yang dapat mengguncang tidak hanya kehidupan manusia bahkan sampai ke semua sektor kehidupannya. Makhluk itu bernama Virus Corona yang nama penyakitnya adalah Covid-19 (Corona Virus Disease) yang ditemukan tahun 2019 di Kota Wuhan, Tiongkok.

Dulu saat virus ini menginvansi penduduk Wuhan, emosi kita hanya sampai empati. Tidak pernah berpikir bahwa virus ini akan keliling dunia. Ternyata corona ingin merasakan cuaca tidak hanya di Asia tetapi juga kesejukan di Benua Eropa, Kehangatan Benua Amerika dan tropisnya Benua Afrika. Hingga Akhirnya Corona pun mendarat ke Indonesia saat pertama sekali Gubernur DKI Jakarta mengumumkan ada dua orang pasien positif Covid-19. Saat itu juga Indonesia panik, kita gak siap dengan bencana ini. Selama ini Corona kita jadiin bencandaan akhirnya jadi bencana beneran. Ratusan yang sudah positif dan puluhan yang sudah meninggal, jelas ini bukan hanya virus sembarangan yang bisa sembuh hanya dengan obat warung. Penyebarannya dan cara penularannya yang terbilang sangat mudah membuat kepanikan seluruh orang.
Dalam waktu bersamaan dunia seakan sepakat untuk membuat gerakan #dirumahaja.
Semua orang memilih rumah adalah tempat teraman saat ini dari penyebaran Virus Corona. Keluarga adalah support system saat kondisi lingkungan sedang tak bersahabat.
Rumah ibadah yang sejatinya menjadi tempat berjamaah menjadi sepi. Bahkan semua pusat ibadah, dari Ka'bah di Mekkah, Santa Basilika di Vatikan, dan Dinding Ratapan di Yerussalem yang sejatinya hampir setiap hari dikunjungi ribuan orang, seketika sepi tak berpenghuni. Semua memilih beribadah di rumah, berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar epidemi ini segera berakhir.

Gerakan #dirumahaja akhirnya sampai juga ke kantor tempat ku bekerja.
Oh iya baru ingat ini pertama kalinya aku menulis setelah bekerja di kantor yang baru.
Ya udah bukan itu poinnya yang ingin disampaikan ditulisan ini.......eheheheheheh
Sebelumnya tulisan ini tidak akan seserius paragraf awal. Kita tahu bahwa Corona bukan hal yang bisa dijadikan becandaan. Tetapi tulisan ini lebih ke aku yang mengalami kegiatan #dirumahaja. Daripada bosan kepanjangan makanya tulisan ini muncul kepermukaan.
Gak penting juga siih diklarifikasi....
Gak ada juga yang peduli
Siapa kamu, Euisss....

Setelah berharap kantor membuat keputusan WFH (Work From Home) Akhirnya tanggal 24 Maret Bupati membuat surat edaran untuk kami mulai WFH.
But........... ini judulnya aja siihh yang WFH, asilnya yaahh liburrrrr... walau dirumah aja.
eeehhh emang selama ini kalo libur kemana?? bukannya rebahan aja. sambil stalking akun-akun retceh.
Hari pertama dinikmati dengan dirumah ajaaaa...Bangun, ibadah, rebahan, mandi, buat kopi, sarapan, rebahan, makan siang, Zuhur, rebahan, ashar, rebahan, makan malam, maghrib, rebahan, Isya, dan tidur sampai pagi.
WOW sekali dalam sehari aku lima kali rebahan. Aku sudah bisa dibilang generasi rebahan garis kerassss.


Hari kedua bisa di copy paste enggak dengan hari pertama??? Bisa lah yaa
Bangun, Subuh, rebahan, mandi, buat kopi, sarapan, rebahan, makan siang, Zuhur, rebahan, Ashar, rebahan, makan malam, Maghrib, rebahan, Isya, dan tidur sampai pagi.
Eehhh sorry di hari kedua aku sudah mencabut rumput disamping rumah yang banyaknya bisa buat makanan sapi satu peternakan.
Lumayannn lah ada kegiatan yang bermanfaat.




Hari ketiga, memasuki fase mulai bosan dirumah aja. Maklum aku sendirian di rumah. Berdua siih sama abang, cuma abangku lebih banyak makannya daripada ngomongnya...ahahahahha #ups
Mau nguwel-nguwel bayi belum punya. Maklum bapaknya entah dimana sampai saat ini belum jumpa. dudududududududu
Nah mulai lah buat masakan-masakan yang layak karena selama ini kalau masak, masakan ninja. Alias cepat yang penting bisa dimakan demi bertahan hidup. #surviver

Hari keempat, kelima dan sampai gak tahu hari keberapa #dirumahaja ini akan bertahan. Harapannya siih semoga bisa segera berakhir epidemi covid-19 ini. Biar dehh masuk kerja, pergi pagi pulang maghrib asal dunia bisa kembali pulih, perekonomian kembali berjalan lancar, ibadah tenang di rumah ibadah, pedagang kaki lima tenang berjualan lagi, driver ojol bisa hilir mudik lagi tanpa perlu khawatir, dan untuk anak sekolah bisa sekolah lagi bertemu dan bermain bersama teman-temannya, bertemu guru-gurunya, karena satu yang pasti, mamak lebih killer dari guru yang terkiller sekali pun....(mendengar curahan hati anak sekolahan)


Semoga hal baik akan segera datang, semoga bencana ini menjadi teguran keras bagi penduduk bumi agar lebih menjaga kebersihan. Mungkin ini teguran karena kita sudah terlalu asyik dengan kefanaan dunia, mengabaikan Sang Pencipta. Terlalu sombong dengan apa yang kita punya padahal ini semua hanya titipan sementara. Yaaahh Aku juga mau kerjaa, mau latsar karena latsar yang terus tertunda (siapa tahu yaa kaannnn.... ini siapa tahu, UN aja bisa ditiadakan, apalagi latsar??? Mungkin aja kami langsung dikasi SK )
#ditabokBKN
#dijejalinUndangUndangsamaMENPANRB
wkwwkwkwkwkwkwkwk

Special respect untuk semua tenaga kesehatan yang ada di seluruh dunia. Kalian adalah garda terdepan proses penyembuhan.
Saat kami dirumah, kalian di rumah sakit.
Saat kami berkumpul dengan keluarga, kalian berkumpul dengan pasien penderita.
Saat kami bisa rebahan, kalian harus memastikan semua pasien bisa terawat dengan baik.
Terima kasih...semoga kelelahan dibalas pahala dan amal kebaikan dibalas surga. Amiinn


So guys, demi membantu para tenaga kesehatan dan menghentikan Epidemi Virus Corona mending diam di rumah aja atau nanti malah nginap di rumah sakit. Rasakan aja dulu bosan. Lumayan mengistirahatkan kita dari kesibukan yang tak pernah usai ini. Membuat kita lebih sayang lagi, ternyata pekerjaan yang kadang buat kita jenuh ternyata dirindukan juga. Lebih menjaga kebersihan karena selama ini kalo makan aja paling cuma lap-lap dibaju teruss ya udah makan. Iyaa itu aku bukan kalian.

Jangan bandel dan rewel. Pemerintah sudah mengarahkan kita rakyat tinggal mematuhi. Yuk generasi rebahan saatnya kita menyelamatkan dunia.



No comments:

Post a Comment

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...