Ilmu yang
bermanfaat adalah ilmu yang dapat dibagi dengan orang lain dan diteruskan lagi
oleh orang tersebut sehingga bisa diketahui orang banyak dan akhirnya
bermanfaat untuk kemaslahatan ummat. Hal tersebut lah yang dilakukan oleh
kawan-kawan Medan Heritage yang melakukan pelatihan dan pembekalan materi
kepada relawan-relawan yang baru bergabung di komunitas Medan Heritage.
Pembicara kedua
mengajarkan kami bagaimana menggunakan sosial media sebagai media sosial
pergerakan. Zaman sekarang, dimana semua orang memanfaatkan sosial media
sebagai alat untuk mencari informasi, manambah interaksi , memperluas koneksi,
Maka komunitas Medan heritage juga harus memanfaatkan sosial media sebagai
sarana pengembangan informasi, interaksi, dan koneksi. Pembicara kali ini juga
didatangkan dari kalangan professional yang sudah ahli dibidangnya yaitu
abangda Wahyu yang merupakan founder dari akun twitter terkenal Kota Medan
@ceritamedan. Wahyu menjelaskan bahwa “sosial media merupakan media untuk berinteraksi
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif yang menggunakan teknologi untuk
berinteraksi”. Selain itu Wahyu juga menjelaskan social movement sebagai sebuah
kolaborasi yang baik, bersinergi dalam sebuah kegiatan, saling berbagi
infoemasi dan membuka kesempatan untuk orang lain untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang kami lakukan. Bahkan Wahyu juga memberikan tips-tips
dalam social media movement yaitu:
Story telling, yaitu mampu
meneceritakan sebuah peritiwa atau kejadia secara berurut dan sistematis
Aktif dan informatif dalam
memberikan berita di sosial media sehingga berita yang keluar dari sosial media
benar-benar mudah dibaca oleh orang lain.
Narsis dan eksis, karena narsis
itu penting untuk memberikan informasi ke pembaca mengenai eksistensi sebuah
komunitas.
Konsisten, dalam hal ini
sebuah komunitas harus konsisten membuat sebuah acara, pergerakan, dan kegiatan
Abang dari @ceritamedan yang lagi obrolin tentang sosial media |
Tema pembicaraan ketiga adalah mengenai kemapuan cara kerja otak manusia melalui metode Stifin. Sebelum dimulai pembicaraannya, ada 3 relawan heritage terbaik yang beruntung untuk mengetes stifin secara gratis. Karena untuk sekali tes ini saja biayanya sampai 250 ribu rupiah. Abangda Ferry Azwar sebagai pembicara menjelaskan bahwa otak manusia terbagi dalam 4 golongan yang masing-masing golongan terbagi sifat-sifat dasar manusia. Yaitu sensing, thingking, intuiting, dan feeling. Materi ini cocok sekali untuk kami agar lebih mengenal dimana letak kemampuan, minat dan bakat kami sebenarnya berada.
Bang Feri Azwar dari Stifin Medan |
Berbagi
pengalaman dan ilmu merupakan kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dengan
kata-kata. Apalagi bagi kami yang menerima ilmu tersebut. Warisan budaya yang
kota Medan miliki saat ini tidak hanya harus dijaga ataupun dipelihara namun
apa yang kami miliki saat ini, akan menjadi sebuah warisan budaya untuk anak
cucu kita kedapannya.
Salam
sinergi
"Tulisan di atas adalah tulisan yang aku kirimkan untuk komunitas Medan Heritage, walau semuanya gak diambil untuk dipost tapi bergabung dengan orang-orang hebat ini sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa. Masih banyak yang bisa dilakukan dan dikerjakan dengan mereka, namun andai saja aku masih mahasiswa yang punya waktu sebanyak dulu pasti akan sangat menyenangkan. Tapi pasti ada cara untuk bisa lebih aktif lagi dan berbagi ilmu serta cerita"
No comments:
Post a Comment