Euistory: Let's Speak English

Tuesday 31 March 2015

Let's Speak English



One language Sets you in one corridor of life
Two language open every door along the way
~Frank Smith~

Sekolah ku sedang demam-demamnya berbahasa Inggris. Sekolah Ku sebenarnya bukanlah sekolah yang memiliki kelas bilingual. Hanya regulasi yang berlaku adalah, setiap individu yang bernafas dan bisa berbicara HARUS dan WAJIB berbahasa Inggris. Peraturan ini berlaku untuk mengajarkan kami bagaimana dapat berbahasa Inggris dengan baik dan lancar. (Bukan dengan benar) 
Maklum gramatical bahasa inggris dan vocabulary yang masih jelek dan sedikit terkadang membuat bahasa Inggris ku berantakan tak tentu arah. Aku ingat terakhir aku belajar Bahasa Inggris saat masih kuliah 6 tahun yang lalu. Jadi wajar ingatan tentang pelajaran yang wajib ini jadi sedikit terganggu. Bisa dipastikan aku masih sangat-sangat butuh pelajaran itu lagi for remind me about English. Ada niat untuk les Bahasa Inggris lagi dan belajar lagi. Mana tahu bisa dapat suami orang luar negri...(niatnya udah gak benar X_X)

Menurut Crystal, sebuah bahasa dapat menjadi bahasa internasional karena (a) geographical-historical dan (b) socio-cultural. Saya ingin mengembangkan dua kriteria ini menjadi lima faktor : (1) struktur dan bobot internal; (2) jumlah pemakai; (3) penyebaran geografis; (4) dominasi kekuasaan, politik, dan ekonomi; dan (5) wahana komunikasi dalam keilmuan dan diplomasi. Akibat dari kelima faktor tersebut timbul (6) pengaruh kehidupan sosial.( http://bahasa-inggis.blogspot.com/ )

Nah karena pengaruh dan kuasa Amerika dan Inggris sangat luar biasa di dunia ini jadi wajar saja Bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional. Suka atau tidak suka kita harus mengakui itu. Makanya jangan sok-sokan benci Amerika atau Inggris, karena pasti kita harus belajar bahasa mereka. Bahkan jadi kurikulum wajib di sekolah setiap negara. Salahkan leluhur kita, kenapa mereka tidak bisa menancapkan tajinya ke seluruh dunia, biar Bahasa Indonesia jadi bahasa Internasional. Jadi tidak perlu lelah lidah ini harus berbasaha Inggris. #RakyatDurhaka 

Sebenarnya tidak ada buruknya untuk Bahasa Inggris. bahkan sangat baik. Aku secara pribadi sangat suka berbahasa Inggris. Seperti membuat status di sosial media, berbicara dengan beberapa teman, membaca artikel Bahasa Inggris, menonton drama atau film subtittle Bahasa Inggris. Itu semua kulakukan karena aku senang dan tanpa paksaan. Tapi kalau tidak dipaksa ya kapan bisanya. Tapi kalau dipaksa tanpa diajarkan sama saja... ya gak?? #ampuuun Tuhan...... #IBegYou

Belajar itu harus fun dan enjoy. Biar apa yang diajarkan bisa directly connected to student. Sesuatu yang dipaksakan itu tidak pernah enak (menurutku) As example kalo dipaksa nikah tapi kitanya belum mau, pasti tidak enakkan? padahal nikah itu wajib dalam agama. Dipaksa makan kalau sudah mual juga pasti tidak enak kan? Padahal makan adalah kebutuhan wajib setiap makhluk hidup. Apalagi paksaannya pakai dihukum-hukum segala!! 

Menurutku untuk menciptakan suasana English in everywhere dimulai dari kerelaan hati dan kesadaran diri kita. Jika semua orang sudah berbahasa Inggris maka pasti ada malu sendiri bila tidak bicara Bahasa Inggris. Itu sih kalau punya malu yaa..... Karena masih banyak juga dijumpai orang-orang yang tak berbahasa Inggris. Include me hehehehehhe.... Now I try to speak English in everywhere and everytime. Not because I'm affraid of the regulation, but I do this because it's fun!! Nothing else.....

Bahasa Inggris sebagai persatuan dunia juga sebagai bahasa penunjang wajib di sekolah ini. We can't speak bahasa even one word. Sometimes I feel like I'm in London. Or I lost in a strange world with so many aliens inside who speak absurd language. Karena gaya bahasa yang lucu dan pengucapan yang aneh serta susunan kata yang menginggriskan Bahasa Indonesia. Wajar, karena tidak semua organ disini  mampu berbahasa Inggris dengan baik dan benar serta lancar. Tapi suka atau tidak suka kami harus memakai Bahasa Inggris except in the class when teaching and meeting. Peraturan yang mengikat dan tak tertulis ini harus disanggupi dan dipenuhi dengan keihklasan. Karena ada sebuah konsekuensi yang harus ditanggung oleh si pelanggar hukum. Yah namanya pelanggar hukum harus diberi hukuman bila melanggar hukum yang telah ditentukan dan disepakati. Benar gak?? Itu sih yang aku pelajari dulu di PPKN. (seakan kesalahan besar bila tak Bahasa Inggris hehehehe)

Tapi sesungguhnya Aku akan  mengambil sisi positifnya dari pelajaran wajib berbahasa Inggris. Dengan pemaksaan ini, lidah ku jadi tidak kaku lagi bila bicara Bahasa Inggris. Aku lebih mudah conversation dengan orang asing (WNA) bukan orang asing yang tak dikenal. Walau sturuktur bahasa yang masih berantakan, minimal aku terbiasa mengatakan Oh so hot in here, what are you doing, what do you talking about, please help me, what do you want, please waiting for me, dan sederet kalimat percakapan dasar lainnya. Masalah benar atau tidaknya biarlah Tuhan yang menilai. Bukan kah Tuhan Maha tahu mana yang benar mana yang tidak. #BedaPersepsi Euis...... :D

So, let's speak English with fun and enjoy. Don't force yourself with this shit regulation. But think of yourself that it's good for your improvement. Because with English you can open all the doors in the wolrd. Make it Fun and do with full of enjoyable. That's gonna make you happy and not feel under pressure anymore. And the last don't think about the punishment. Make punishment like an entertainment. :D

#selftalk


The English language is a work in progress.
have fun with it
~Jonathan Culver~




PS: Kalau tidak cocok dan tidak setuju silahkan masuk saja ke kolom komentar ^_^

No comments:

Post a Comment

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...