Euistory: 5 Hal Dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang

Tuesday 4 September 2018

5 Hal Dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang



Credit www.asiangames2018.id

Well, Asian Games 2018 finally ended dengan sukses. Sebagai penggemar olahraga, aku memang suka dengan event-event olahraga seperti Olimpiade, Piala Dunia, Euro Cup, Asian Games, Sea Games bahkan PON. Setiap event yang diadakan 4 tahun sekali memiliki memori sendiri bagi aku. Terutama Piala Dunia siih, karena sepak bola paling aku sukai.... (22 pria dalam satu lapangannnn coyyyy)

Tahun 1998 di Perancis adalah piala dunia pertamaku (pertama kali ngeh). Saat itu masih kenal Ronaldo seorang. Tapi sayang Brazil kalah di final dengan tuan rumah.

Euro pertama ku adalah Belanda-Belgia tahun 2000. Sudah ngefens sama Inzaghi dan membela Italia sejak saat itu. Sayang lagi-lagi yang ku bela kandas di Final dengan negara yang Sama. Perancis.

Olimpiade pertama ku juga tahun 2000 di Sydney. Thanks to guru Penjas ku (Alm Pak Syamsunir) yang menyuruh kami membuat klipping all about olympiad. Sejak saat itu aku tahu lebih dalam tentang olahraga-olahraga asing yang selama ini tahunya cuma sepak bola dan badminton. (Pengetahuan ku Ya Allah cuma segitu ajyaah)


Balik lagi ke Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang yang menurutku terbilang sukses, well prepared, dan berkelas. Besok-besok bisa kali yaa jadi tuan rumah Olimpiade atau Piala Dunia sekalian. Biar lihat timnas main di Piala Dunia. Karena cuma itu sepertinya yang bisa buat Indonesia masuk Piala Dunia.....

Dari kemeriahan Asian Games 2018 ada 5 hal menarik menurutku yang menjadikan Asian Games ini layak untuk dikenang. Yaaahhh menurut ala-ala ku aja siih tanpa ada intimidasi dari pihak luar. Yaelah Euis gak ada juga yang mengintimidasi dirimu. #Siapaelu



Bhin bhin, Atung dan Kaka from Tekno Tempo.co

Ini lah momen-momen ASian Games 2018 versi Euis. Cekidot




1. Permainan Kartu Bridge Ternyata Olahraga.




Permainan Bridge yang menyumbang 3 medali perunggu


Oke selama ini aku main kartu leng, troop, cangkul (kalau ada yang tahu cara main ini, berarti masa kecilnya bahagia) zaman kecil dulu kalau ada yang pesta. Nah begadangnya kita itu main kartu. Aku pikir kartu itu dekat dengan judi. Jadi gak segitu aku kuasai. Ini gara-gara Cho Yun Fat keseringan main film God of Glamber. Sejak di Asian Games ini lah aku baru tahu kalo kartu itu bagian dari olahraga. Olahraga pikiran. Kalau tahu ini jadi cabang olah raga yang dimainkan di event internasional, mungkin adek bisa serius main kartunya. Biar bisa juara kayak pak Bambang Hartono.


2. Bertebaran Atlet Rasa Oppa di Asian Games 2018


yuhuuuuu bagi pecinta Korea pasti kehadiran atlet dari negeri Gingseng menambah semangat nonton TV. Ya iyalah selama ini cuma bisa lihat di layar henpon, itupun yang kegantengannya sudah terverifikasi. Kali ini lihat langsung dari TV nasional. Pemain Voli Korea cakep-cakep ternyata. Huhuhuhuhu. Puas hayati lihatnya. Terus dalam hati berpikir, banyak juga kok yang cakep orang Korea ini. Gak melulu artisnya aja yang cakep. Berarti gak melulu mereka operasi plastik. Hmmmm.. kalau yang ini belum jelas kebenarannya.


credit IDN Times Pemain voli korea yang gak kalah cakepnya sama oppa

Nah yang susah kalau Indonesia lawan Korea Selatan. ini semacam negeri ibu pertiwi vs negeri ibu mertua. Yoona bingung milih yang mana. heheheheh

Eits jangan diragukan nasionalisme saya. Tetap Indonesia lahhh.. Walau Aprilia, pemain timnas volly Indonesia harus berjibaku ngelawan Kim Youn Koung yang spikenya kerasssss...............


3. Jonathan Christie Fenomena Baru Dikalangan Wanita Indonesia.


Jonatan Christie saat victory ceremony. credit foto by Sport - Tempo.co

Asian Games sukses membuat nama Jonathan Christie melambung dikalangan wanita-wanita Indonesia. Ini bocah yaa cakepnya melebihi oppa Korea yang selama ini ditonton di drama. Sebenarnya aku pribadi kenal Jojo pas waktu piala Thomas kemarin. Pas lihat yaah cakep juga nih anak. Tapi sayang Jojo kemarin kalah. Makanya pas dia main di Asian Games ini gak berharap banyak. Plus pas main beregu di final, kembali Jojo kalah dengan Cina. Jadi pas main beregu itu, saat semifinal Jojo memang menang. Tapi saat di final dia kalah Lawan Chen Long, ya udah lahh yaa Fix pasangan Fajar/Rian gak aku tonton. Jantung kakak gak kuat dekkk lihat adik-adik kecewa kalau kalah.


Kilmaksnya adalah saat Jojo menang di semifinal Asian Games menuntaskan permainan Kenta Shimomoto asal Jepang. Sebenarnya kebahagiannya mungkin biasa saja saat Jojo berhasil melaju ke Final. Karena permainan Jojo sepanjang turnamen memang bagus dan stabil. Hanya kalah dimental saja saat di final beregu. Jam terbang kali yaa kurang banyak.

Nah lantas yang buat Jojo jadi fenomenal adalah, JOJO BUKA BAJU. Selebrasi yang tidak biasa untuk orang Indonesia. Karena kan emang jarang kan orang Indonesia buka-buka baju di tempat umum. Kalo sepak bola mah biasa. Lihat Ronaldo dkk buka baju. Di konser Kpop pun itu hal biasa. Bagian dari fan service katanya.

Tapi kali ini Jojo buka baju dan disaksikan jutaan pasang mata Indonesia. Yaaa langsung jejeritan lah dari abege sampe emak-emak muda lihat badan penuh dengan abs yang tertata rapi begitu. Dalam sekejap Jojo menjadi trending topic dimana-mana. Terlebih lagi dia menang dan berhasil menyumbang emas bagi kontingen Indonesia. Makin- makin lah si Jojo ini femes dan menjadi fenomena baru dikalangan netizen. Fans karbitan pun banyak. Yang kalau menang disanjung bak raja, dan kalau kalah dihina sepanas neraka.



LIhat adek-adek beginian, aduhh noona gak sanggup traktirnya kalo kayak gini

Pesan noona ini yaaa dek Jojo, untuk menjaga popularitasmu. Jaga prestasi kamu. Kalau pun kalah yaah gak apa-apa. tetap down to earth aja, jangan songong. Kalau kamu menang teruss juga gak seru. Teruss jangan pacara dulu dehh apalagi sama artis. Artis FTV lagii.. Udah tahan dulu hasrat mu. Entar kalau kalah, habis dibuly karena keasyikan pacaran aja kamu. Kayak Irfan Bachdim duluuuu... dia sempat kayak kamu lhoo Jo. Setelah menikah bintangnya pun meredup. Netizen Indonesia belum siap menerima idola mereka menikah dan hidup bahagia. Maklum karbitan.



Demi kemaslahatan bersama tak ada foto telanjang dada Jojo disini. Lebih cakep pake baju kamu dekkk

4. National Anthem is
the Scene stealer

Selama menonton Piala Dunia, aku tidak pernah melewatkan scene menyanyikan lagu kebangsaan dari negara-negara yang akan bertanding. Entah kenapa saat menyanyikan lagu kebangsaan rasa bangga pasti muncul. Lagu kebangsaan kita didengar oleh penduduk dunia dan bergaung di negara lain. Aku bahkan sampai tahu lagu kebangsaan Italia nadanya seperti apa. Atau Inggris dengan God Save the Quennya. Yaah karena pertandingan Italia dan Inggris hampir tidak pernah kulewatkan.Tapi tahun ini gak kedengaran national anthemnya Italia. Ya udah lah yaa mupon dari kegalalan timnas Italia di Piala Dunia. Byeeee.

Nah dengar national anthemnya negara lain saja sudah senang, apalagi saat Indonesia Raya berkumandang gagah??? Merinding.... padahal tiap Senin dinyanyikan juga siih pas upacara bendera, Tapi mendengar Indonesia Raya dinyanyikan di momen Asian Games rasa bangga dan harunya bercampur seperti es krim coklat vanila dengan toping hazel nut. Entah darimana nyambungnya. #ciauuu

Indonesia raya berkumandang ke-31 kalinya dari Sepak Takraw saat upacara kemenangan. Merinding dengarnya

Memang sudah aturannya kan setiap atlet yang meraih medali emas, maka bendera plus lagu kebangsaannya akan diputar diacara victory ceremony. Dalam Asian Games kali ini lagu Indonesia Raya diputar sebanyak 31 kali. Sesuai dengan medali emas yang didapat Indonesia. Makanya setiap victory ceremony dimana Indonesia meraih medali emas, pasti mataku berkaca-kaca melihat bendera negara kita berkibar paling atas dengan backsound Indonesia Raya. Retceh siih tapi entah kenapa mungkin dibalik sosok cuek terhadap perkembangan politik, lebih suka nonton Korea daripada sinetron, playlist lagunya lebih banyak luar negeri daripada musisi dalam negeri dan impian liburannya selalu ke Eropa,ternyata ada jiwa nasionalisme yang kuat yang tertanam di dalam sanubari. Aku terharuuu pada diriku sendiri........


5. Asian Games Mengistirahatkan Berita Poitik Yang Memanas Jelang Pilpres

Rakyat Indonesia memang seharusnya berterima kasih kepada Asian Games (AG) 2018. Karena selama 16 hari pelaksanaan AG, berita-berita nasional lebih sibuk meliput kegiatan atlet dengan segala prestasinya daripada pencitraan kedua calon presiden atau kehebohan pendukungnya. Bahkan sosial media pun lebih rame membicarakan AG daripad berita hoax gak jelas dari kedua kubu.


Dua calon presiden yang akan bertanding tahun 2019. Kalau kalah jangan frustasi, menang solidaritas. Junjung Sportivitas

Memang tidak bisa dipungkuri rakyat enek lihat berita dan kegaduhan kedua kubu pendukung capres yang saling menghina, mencaci dan mengkritik gak kegenahan menjelang pilpres tahun 2019 mendatang. Nah AG semacam oasis ditengah gurun pemberitaan tak berimbang media tersebut. Tak ada sosok Ngabalin yang cuap-cuap gak jelas tentang keberhasilan Jokowi atau Andi Arief yang sibuk dengan mahar-maharnya. (Ya ampuun pak yang butuh mahar itu saya lhoo pak).... Atau Fadli Zon yang heboh mengkritik pemerintah seakan nanti kalau parpolnya memimpin, rakyat bakal sejahtera aja. (We'll see aja lah yaa pak)

Intinya selama 16 hari kita dipuaskan melihat atlet-atlet nasional dan internasional bertanding dengan tulus dan ikhlas demi sebuah kemenangan. Melihat perjuangan mereka dalam berkompetisi dan tak kenal lelah demi hasil dari sebuah proses latihan yang panjang dan melelahkan. Kaliann luar biasaaa



kalau menang berprestasi,
kalau kalah jangan frustasi.
Kalau menang solidaritas,
kita junjung sportifitas..
Yo... Yo..Ayo... Yo... Ayooo.....Yo...
(lip sync)


Closing ceremony Asian Games 2018 yang luar biasa. Photo by BBC.com


sekali lagi terima kasih kepada Asian Games 2018 for unforgotable beautiful moment

Terima kasih kepada seluruh atlet nasional dan internasional. Kalian mengajarkan kepada kami apa arti sportiivitas dalam berkompetisi, perjuangan penuh semangat, dan pastinya harus rajin olahraga biar badannya bisa kayak Jojo atau atlet voli pantai.

Terima kasih kepada para jajaran pemerintah yang berwenang, dari presiden, kementrian, Gubernur Jakarta dan Palembang, hingga aparat keamanan yang sukses menyelenggarakan event internasional dengan lancar dan damai. Peliss atuh ini kerja sama semua pihak yaaaa... jangan mengatasnamakan satu atau dua orang saja. (yang kalau gak karena dia gak bakalan terlaksana nih acara) #piuuhh

Terima kasih kepada panitia yang menyusun dan mengkoordinir acara dengan sangat baik. Kerja keras kalian sangat diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Terima kasih kepada para awak media yang selalu memberikan berita terupadate kepada kami rakyat Indonesia yang haus berita-berita kebaikan dan tontonan berkelas.

Terima kasih kepada para relawan yang telah bekerja keras di lapangan. Cieee dapat pengalaman berharga cieeee.

Terima kasih kepada kreatif acara opening dan closing yang luar biasa bagusnya. Aku sampai gak berkedip saking kagumnya dengan acara opening dan closing.

Terima kasih kepada para pengisi acara. Para penari, penyanyi dan Oppa yang datang kemari memeriahkan AG. Ciiiieee banyak yang balik jadi Elf lagi. Iyaa kapan lagi lihat Super Junior live di TV nasional. Mari goyang dayung ala Jo Ko Hwi Oppa dan Donghae Oppa.

Intinya saya sebagai rakyat Indonesia percaya kita mampu dan bisa karena SDM kita tak kalah hebatnya dengan mereka yang sebelumnya berhasil dia acara-acara serupa. So bisa lah yaa kita jadi tuan rumah Piala Dunia 2030.... Yaah minimal bisa 3 kali lahh kita dengar Indonesia Raya berkumandang. #pesimisoptimis

No comments:

Post a Comment

Wikipedia Korea Yang Tobat

Aku adalah perempuan dewasa yang sudah berusia kepala tiga. Kegilaan ku terhadap dunia Korean wave dimulai sejak aku SMA kelas 1 ya...