Drama Korea I'm in Love

Sejak drama Korea mulai menginvansi pertelevisian Indonesia pada tahun 2002 (kalo gak salah) yang dimulai dengan drama Endless Love, yang dibintangi oleh Song Hye Gyo dan Won bin ini, sampai sekarang aku masih tergila-gila atau bahkan sudah gila sama drama Korea. Masih ingat waktu itu zaman SMA kelas 1 dan aku lagi latihan paskibra, kami sibuk minta pulang cepat karena saat itu Endless Love episode terakhir. Pengen tahu Song Hye Gyo akhirnya sama siapa....eeeh gak taunya tiga tokoh utamanya meninggal....dan penonton kecewa. T_T


Sebenarnya saat itu masih gak peduli siih itu drama darimana asalnya. Karena yang ku tahu drama genre begitu pasti dari China. gak pernah menyangka itu dari Korea. Karena jauuh sebelum itu aku suka lihat drama Putri Huan Zhu yang dari China. Sadarnya saat nonton Memories of Bali, yang main Ha Ji Won, Jo In Sung dan So Ji Sub. Tau karena mereka setelah ketemu di Bali kemudian cerita berlanjut ke Seoul Korea Selatan dan baru sadaaar oooooh tyernyata drama Korea toh. Tak ada satu episode pun dari memories of Bali yang terlewat oleh ku. Sukanya sih karena mengambil settingan di Bali, trus lama-lama jadi suka. Walau pada akhir ceritanya semua tokoh utamanya meninggal lagi.. huhuhuhuh...
Tahun-tahun segitu tuh genre drakor lagi seneng-senengnya membuat cerita melodrama sedih menyayat hati mengguras airmata. Endless Love, Stairway to heaven, Memories of Bali... lelah hati ini lihatnya lho oppa...

My 27th Birthday

Seperampat abad lebih 2 tahun aku sudah hidup di dunia milik Allah ini. Aku sudah menghabiskan banyak beras, menghirup triliunan oksigen, menggunakan jutaan kubik liter air dan segala macamnya yang ada di dunia ini sudah sangat banyak ku pakai untuk kelangsungan hidup ku selama ini.

Apakah aku 27 tahun??? Secara usia memang, tapi secara sikap dan tingkah laku, aku masih seperti anak usia belasan tahun. Kapan dewasanya sihh Euis?? usia 27 tahun masih suka jingkrak-jingkrakan gak kejelasan. Ketawa masih kuat sekuat toa mesjid, emosi masih labil selabil anak ABG. Dan jenis-jenis kehidupan lainnya yang sudah aku jalani.

Konser Tingkatkan Prestasi Bersama Afgan

Memulai tulisan ini dengan mata yang sangat mengantuk karena baru nonton konser malamnya. Karena kalau tak ditulis nanti bisa lupa momennya. Maklum ingatan sudah mulai tergerus usia......
Konser Afagan ini sebenarnya konser tahunannya Potensi Utama. Setiap tahun ajaran baru Potensi Utama yang sekarang sudah menjadi Universitas Potensi Utama, selalu menyajikan konser artis-artis ibukota untuk menyambut mahasiswa baru. Sebenarnya ini adalah salah satu promosi kampus untuk menarik minat para calon mahasiswa baru untuk masuk ke kampus Potensi Utama. Dan ini hanya diperuntukkan untuk para mahasiswa baru dan pegawai Potensi Utama.

Lah lantas aku yang bukan pegawai Potensi Utama lagi kok masih bisa nonton??
Ini semua berkat cucu yayasan terbaik sepanjang masa Mutiara Sovina atau biasa dipanggil Tya (sengaja dipuji-puji biar tahun depan bisa nonton lagi ) AHahahahahahahha *kemudian ditembak*

Skyzofernia tentang Yesung

Minggu lalu baru saja selesai nonton drama Korea yang berjudul it's ok that's love. Yang main salah satu artis favorit ku Jo in Sung sama Gong Hyeo Jin. Dua artis papan atas Korea Selatan.

Jadi ceritanya tentang seorang pskiater dan seorang penulis terkenal yang masing-masing punya traumatik yang akut. Yang perempuan punya trauma utk berhubungan intim dan yang pemeran prianya punya trauma tentang kekerasan rumah tangga. Trus lama-lama mereka jatuh cinta. Gak usah diceritakan lah yaa gimana mereka bisa jatuh cinta.. 16 episode dramanya, kalau diceritakan blog ini bisa berubah jadi blog resensi drama korea... *huhuhuhuhu*

Nah yang buat menarik perhatian ku adalah, sang pria utamanya, Jo In sung (lupa siapa namanya di drama itu) mengalami skyzofernia. Itu semacam penyakit mental yang penderitanya selalu mengalami halusinasi terhadap sesuatu yang bisa mengancam dirinya. Yang paling parah adalah penderitanya berhalusinansi yang akhirnya bunuh diri.. *Naudzubillah ya Allah*

Kamu Dimana????

Tepat tanggal 07 November mendatang aku berusia 27 tahun. Usia yang untuk orang Indonesia sudah tepat untuk menikah. Yaahhhh, kali ini aku akan bercerita tentang kegalauan orang tua ku mengenai keadaan diriku yang masih perawan diusia segini... pake kata itu maksudnya biar jelas karena banyak kan yaa yang belum menikah tapi sudah tidak....ah sudahlah gak baik juga menilai orang lain. Ok back to the topic.

Being a Part of CT Foundation

Memulai tulisan ini sedikit agak ragu, karena tulisan terakhir dari blog ini sekitar 2 tahun yang lalu.  dan selama 2 tahun ini kemanakah aku berada sehingga menelantarkan blog ini?? Andai aku lebih aktif maka akan banyak tulisan di blog ini, mengingat 2 tahun belakangan ini banyak cerita yang bisa dibagi. Selama 2 tahun ini aku mengalami transisi tempat kerja. Dari sebelumnya di Potensi Utama sekarang pindah di SMA Unggulang CT Foundation. Sudah setahun belakang ini aku bekerja di Sekolah yayasan milik Chairul Tanjung yang bernama SMA Unggulan CT Foundation. Aku akan sedikit bercerita mengenai sekolah ini yang meurutku agak sedikit unik.

SMA Unggulan CT Foundation awalnya bernama Rumah Anak Madani (RAM) bertempat di Jl. Veteran Pasar VII, Desa Manunggal, Labuhan Deli Deli Serdang. Memang terletak di Kab. Deli Serdang tetapi lokasi sekolah tersebut sangat dekat dengan rumah ku. Sekitar 4 km dari rumah. Jadi karena aku menggunakan sepeda motor jadi perjalanannya memakan waktu 10-15 menit. Yaah tapi walau dekat tetap aja sering terlambat yaa...tetap aja sering ngebut-ngebut dijalan karena takut telat..heheheh
Tahun 2010 RAM berubah menjadi SMA Unggulan CT Foundation. Pak Chairul Tanjung atau yg biasa disapa Pak CT membuat yayasan ini menjadi Sekolah setingkat SMA dan sekolah ini merupakan sekolah yg memberikan Full Scholarship utk siswanya. Syaratnya haruslah miskin dan memiliki akademik yg bagus dan diatas rata-rata. Sekolah ini juga mirip seperti pesantren yg mengharuskan siswanya hidup berasrama. belum lagi semua aktifitasnya juga berbau Islam. Tetapi sekolah ini tidak berbasis agama, melainkan berbasis IPA sehingga gak bakaln ditemui pelajaran Geografi, Antropologi dan kawan-kawan IPS lainnya.

Aku, Musik dan Super Junior

Super Junior dengan warna kebanggaannya biru

Dari kecil aku memang kurang suka sama lagu Indonesia. Bukan gak nasionalisme, tapi ntah mengapa lagu Indonesia kurang mengena di telinga ku... Masih kecil udah suka sm lagu Aqua yg Barbie Girl. trus ABGan dikit suka kali sm musiknya Green Day, Linkin' Park, Westlife, N'Sync, Avril Lavigne, Sum 41, dan berbagai musik barat lainnya yg lagi ngehits pada saat itu.


Beranjak kuliah lagu dari negara si Mr. Obama mulai agak berkurang di Indonesia. masuklah era emasnya Nidji, Ungu, Peterpan dan band2 indonesia lainnya.. tapi kali ini aku hanya menikmati musiknya tanpa begitu mengagumi pemusiknya...ntah mengapa musik Indonesia bagi ku biasa aja walau bagi orang lain sangat wah dan berkualitas...Terlebih lagi zaman kuliah zamannya sibuk gak ketentuan di kampus, jd waktu dengarin musik agak sedikit berkurang....

 Tapi ntah mengapa akhir-akhir ini aku malah dengerin musik dari negri gingseng. Iya sih emang K-Pop lagi jaya2nya sekarang, tapi bukan karena itu juga aku suka. Hal yang berhubungan sama Korea udah gak asing lagi bagi ku. Jadi gini ceritanya kenapa aku jadi suka lagu Korea.